Warga resah karena serangga-serangga tersebut kini masuk ke rumah-rumah. Menurut warga bernama Noto (45), misalnya, rumahnya yang belum dipasangi eternit kerap dimasuki ribuan serangga. Serangga-serangga 'misterius' itu masuk melalui lubang angin rumah Noto.
"Yang bikin resah itu karena mereka sudah mulai masuk rumah, Mas," kata Noto kepada Tribun Jogja, di rumahnya yang berlokasi di Dusun Pakwungu RT 04 RW 09, Minggu (13/11).
Noto menuturkan, sejak Kamis (10/11) lalu serangga tersebut semakin banyak memasuki rumah, membuat resah karena menganggu aktivitas warga, bahkan mengganggu kenyamanan tidur. Sebelumnya, kata Noto, ribuan serangga ini menyerang seluruh batang aren, namun beberapa hari kemudian serangan merembet ke pohon lain semisal bambu, dan kelapa.
Noto kini disibukkan oleh kegiatan menyemprotkan obat pestisida dan menyapu serangga- serangga tersebut. enurutnya, ratusan bahkan ribuan hewan mirip puthul kecil atau lalat tersebut tidak mati saat disemprot pestisida. Selain itu, jumlah serangga misterius tersebut bertambah saat malam tiba. Mereka mendatangi sumber-sumber cahaya dan beterbangan di sekelilingnya, seperti laron.
Warga lain, Sukarman (50), mengatakan sudah ada pemantauan dari perangkat pemerintahan desa, selain upaya pemberantasan menggunakan obat. Hanya, pemberian obat ternyata masih belum mempan.
Sukarman dan beberapa warga sekitar pun telah mencoba membunuh serangga- serangga itu menggunakan spiritus, bensin, minyak tanah, dan pestisida, namun juga tak ada hasil yang cukup signifikan. "Kami berharap agar kami bisa terbebas dari serangan serangga ini," keluhnya.
Menurut Sukarman, saat ini banyak warga mengeluhkan kedatangan hewan-hewan tersebut ke dalam rumah. Utamanya, di malam hari serangga tersebut menggangu kenyamanan warga. "Ya sebisanya, kami basmi pakai obat pembunuh lalat," katanya.