Monday, November 14, 2011

Atlet Paralayang Malaysia Kecelakaan

BOGOR- Cuaca masih menjadi kendala dalam cabang olahraga paralayang SEA Games XXVI di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/11/2011). Perlombaan terpaksa dihentikan lebih awal akibat hujan dan gerimis.

"Akibat angin mengarah dari belakang (tailwind) yang tidak memungkinkan terbang, maka lomba nomor ketepatan mendarat baru dimulai pukul 09.00 WIB," tutur Tagor Siagian, Manager Media Center Cabor Paralayang, Minggu (13/11/2011).

Menurut Tagor, ketika baru 33 dari 45 atlet dari lima negara berlomba, kabut dan hujan menyebabkan lomba dihentikan sementara. Sekitar pukul 14.00, lomba dilanjutkan, namun gerimis kembali turun, sehingga perlombaan dihentikan untuk dilanjutkan pada Senin (14/11/2011), dengan memprioritaskan peserta yang belum terbang.

Mengenai pemilihan nomor ketepatan mendarat sebagai mata lomba hari pertama, Tagor menjelaskan, hal itu karena arus lalu lintas yang padat di Puncak. "Jika dilakukan nomor lintas alam jarak bebas, akan menyulitkan tindakan penyelamatan andai terjadi atlet yang mendarat darurat jauh dari titik pendaratan. Jatuhnya tiga korban kecelakaan saat pendaratan darurat pada latihan resmi (Sabtu, 12/11/2011), menjadi pelajaran berharga bagi panitia pelaksana," tuturnya.

Upaya penyelamatan dan evakuasi dua atlet putri Malaysia, Nur Shazylia Sahar (cedera lutut) dan Asmawati Ahmad (cedera punggung) dan seorang atlet pria Filipina, Richard Osal, menurut Tagor, terhambat akibat padatnya arus lalu lintas. Setelah dibawa ke rumah sakit terdekat dan dirawat, mereka bertiga sudah boleh kembali ke penginapan atlet malam itu juga.

0 comments: