Friday, February 11, 2011

Masalah Kulit Di Saat Hamil

type='html'>


Masalah Kulit Di Saat Hamil
Masalah gangguan kulit pada kehamilan dibagi menjadi 3 kelompok: pertama, perubahan kelas disebabkan oleh faktor hormonal, kedua, kelas masalah kulit sebelum kehamilan itu sudah ada, yang ketiga, kelas baru masalah kulit yang terjadi selama kehamilan.

Perubahan karena faktor hormonal, termasuk di dalamnya adalah masalah jerawat, perubahan warna kulit karena pigmentasi, serta perubahan pada jaringan di sekitar kulit seperti kuku dan rambut. Sementara itu, masalah kulit sejak sebelum kehamilan sudah berada di sana, seperti penyakit jamur kulit atau eksim.

Kehamilan juga memberikan pengalaman baru pada wanita yang sebelumnya pernah memiliki masalah pada kulit, seperti masalah topeng kehamilan dan gatal-gatal yang nantinya akan pergi beberapa saat setelah lahir.
Jerawat pada kehamilan biasanya terjadi pada trimester pertama. Produksi hormon estrogen selama kehamilan memang bisa memicu munculnya jerawat di wajah. Sayangnya, pada saat-saat seperti ini Anda tidak dapat secara bebas menggunakan obat jerawat. Anda harus memperhatikan kandungan obat jerawat yang ingin Anda gunakan. Obat yang harus dihindari adalah yang mengandung asam salisilat di atas 2%, termasuk konten BHA.

Banyak dokter yang melarang wanita menggunakan krim wajah yang mengandung Retin A selama kehamilan. Sebenarnya belum ada penelitian yang membuktikan bahwa kandungan Retin A yang berbahaya bagi janin. Namun, karena penggunaan Retin A dalam jangka panjang bisa memberikan efek sistemik pada kulit (alergi misalnya), sehingga meskipun risiko kecil, Anda masih harus dihindari.

Hiperpigmentasi

Lebih dari 90% pengalaman wanita hamil hiperpigmentasi, atau perubahan pigmen, dengan derajat yang bervariasi. Hiperpigmentasi topeng yang menyebabkan melasma, atau sering disebut kehamilan. Yakni lapisan hitam biasanya atas pipi, areola mammae, ketiak, daerah kelamin, paha, dan pusar, dahi dan hidung.

Penyebabnya diduga karena peningkatan jumlah melanosit dan peningkatan kerentanan terhadap stimulus hormon melanosit stimulating hormone (MSH), estrogen dan progesteron. Terlalu lama di bawah paparan sinar matahari juga dapat memperburuk situasi, sehingga ibu hamil harus tetap menggunakan tabir surya. Hampir semua jenis krim tabir surya relatif aman digunakan oleh wanita hamil dan memilih perlindungan spektrum yang luas (anti UV-A dan UV-B).

hiperpigmentasi ini biasanya menghilang dengan sendirinya, maksimal satu tahun setelah melahirkan. Ada juga yang tidak bisa hilang, biasanya karena menggunakan kontrasepsi hormonal. Ketika itu terjadi, segera konsultasikan dokter kulit. Tidak perlu khawatir, bahwa noda hitam dapat dihilangkan, sungguh.

Tips untuk Menjaga Kulit Sehat Saat Hamil

Periksa isi yang telah Facial Cream Anda menggunakan

Setelah hamil, Anda harus mulai memeriksa isi dari krim wajah yang Anda gunakan. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter kandungan atau dokter kulit, karena tidak semua bahan yang terkandung dalam produk perawatan kulit yang berbahaya. Jika tingkat masih dalam batas toleransi, masih bisa digunakan selama kehamilan.

Hindari menggunakan Sabun

Perubahan hormon mempengaruhi kondisi kulit. Kebanyakan wanita merasa kulit mereka cenderung kering selama kehamilan. Gunakan sabun bukannya akan mendukung kondisi kulit menjadi semakin kering. Kami merekomendasikan menggunakan serat likuid yang melembutkan kulit Anda.

Cinta dan Lindungi Kulit Anda

Jaga perawatan kulit Anda seperti biasa. Pada dasarnya hampir semua produk pembersih wajah aman untuk wanita yang sedang hamil. Apa yang harus diwaspadai, adalah kandungan retinoic acid yang terlalu tinggi. Jika tidak mengandung senyawa tersebut, produk masih dapat digunakan. Jangan lupa untuk menggunakan krim tabir surya, terutama jika Anda terkena sinar matahari.

Berikan Kulit Anda dengan Nutrisi itu Kebutuhan

Wanita hamil masih bisa membuat kulitnya terlihat segar dengan masker buatan sendiri. Gunakan buah segar, yang disesuaikan dengan kebutuhan kulit. Misalnya, untuk kulit kering Anda, gunakan masker buah alpukat hancur. Berbeda dengan kulit berminyak, gunakan irisan lemon untuk mengurangi kilap pada permukaan kulit.

Beri perhatian pada kulit sekitar perut

Kulit karya paling keras saat Anda sedang hamil adalah kulit di sekitar perut. Bayangkan bahwa kulit harus meregang semaksimal mungkin, tergantung pada bayi. Seringkali bagian ini akan merasa gatal. Untuk itu gunakan pelembab khusus untuk mencegah stretch mark.
healthywomens.com

0 comments: